Jenis - Jenis Diplomasi



Diplomasi adalah seni dan praktik bernegosiasi oleh seseorang (disebut diplomat) yang biasanya mewakili sebuah negara atau organisasi. 

Dalam Oxford English Dictionary, disebutkan bahwa Diplomacy is the management of international relations by negotiations; the method by which this relations are adjusted and managed by Ambassadors and Envoys; the business or the Art of the diplomats” . 
Artinya, diplomasi adalah pengelolaan hubungan internasional melalui perundingan; metode yang digunakan para duta besar dan utusan-utusan lainnya dalam mengatur dan mengelola hubungan-hubungan yang sudah ada atau akan terjalin; tugas atau seni dari para diplomat.


Dari beberapa sumber referensi, diplomasi terdapat beberapa jenis metode. 


Diantaranya :

1. Diplomasi Tertutup (Old Diplomacy)

Diplomasi tertutup merupakan sebuah gerakan penetrasi gagasan yang bertujuan untuk mendominasi. Sesuai dengan namanya, dalam diplomasi tertutup setiap negara membuat perjanjian dengan negara lain secara tertutup, yang biasanya diwakili oleh para kepala negara tanpa sepengetahuan rakyatnya.

Diplomasi tertutup dilakukan sejak dulu kala hingga permulaan abad ke-20. Para kepala negara mengadakan pertemuan dan membuat kesepakatan tanpa sepengetahuan rakyatnya; dan banyak perjanjian mengenai keamanan yang dibuat oleh kepala negara dilakukan tanpa sepengetahuan masyarakat sehingga terjadi perang, rakyat hanya bisa menanggung resiko.

Misalnya, pada Konggres Wina tahun 1815, Austria, Prusia, Inggris, Rusia, dan Perancis berhasil menyelesaikan sengketa mereka. Tetapi, perundingan dilakukan secara rahasia dan hanya para menteri yang dipercaya saja yang ikut dalam perundingan.


2. Diplomasi Terbuka (Open Diplomacy)

Diplomasi secara terbuka adalah diplomasi sebagaimana yang kita kenal selama ini. Melalui Diplomasi Terbuka, masyarakat bisa mengetahui proses perundingan yang berlangsung dan hasil-hasil diplomasi tersebut.


3. Diplomasi Pertemuan Puncak

Diplomasi pertemuan puncak berarti para kepala negaralah yang melakukan perundingan. Meskipun tidak selalu mendapatkan hasil konkret, mereka setidaknya bisa saling mengenal dan lalu saling membantu untuk menyelesaikan masalah yang sama.

Pertemuan-pertemuan puncak bilateral, regional, dan multilateral global menjadi cirir diplomasi di periode ini yang akan terus berkembang dengan tujuan menyelesaikan masalah-masalah yang bersifat genting dan perumusan kegiatan-krgiatan bersama.

4. Diplomasi Multilateral 

Dalam diplomasi multilateral, komunikasi dilakukan secara verbal melalui diskusi dan perdebatan. Konferensi semacam ini ditandai dengan adanya beragam masalah yang akan dibahas, ruang lingkup yang luas, dan jumlah negara yang hadir. 

Pada umumnya, konferensi multilateral dimulai dari konferensi yang paling kecil dan teknis, dan dihadiri oleh para ahli dari tiga atau empat negara selama beberapa hari sampai pada konferensi besar bersifat permanen, seperti PBB.

5. Multi-Track Diplomacy

Konsep multi-track diplomacy berhubungan dengan kerangka konsep yang dirancang untuk mencerminkan berbagai kegiatan dengan tujuan berpartisipasi dalam international peace-making dan international peace-building.

Konsep ini diciptakan oleh Joseph Montville dari Foreign Service Institute di Amerika Serikat tahun 1982, yang terbagi menjadi dua, yaitu :
a. track one, adalah kegiatan wakil-wakil negara yang tidak resmi.
b. track two, adalah kegiatan wakil-wakil yang tidak resmi.

6. Diplomasi Kekerasan (Coercive Diplomacy)

Diplomasi kekerasan umumnya dilakukan oleh negara-negara yang memiliki kekerasan militer. Diplomasi ini berarti menggunakan senjata sebagai alat untuk tujuan politik, seperti mengubah sikap lawan agar sesuai dengan keinginan si negara kuat.

7. Preventive Diplomacy 

Preventive Diplomacy bertujuan untuk meredakan ketegangan sebelum terjadi sengketa. Dan jika sengketa sudah sempat terjadi maka harus segera dicari penyelesaiannya.

Langkah-langkah dalam Preventive Diplomacy :
· Membangun kepercayaan
· Mengetahui fakta-fakta
· Peringatan awal berdasarkan kumpulan informasi yang ada

8. Covert Diplomacy

Covert Diplomacy adalah diplomasi yang dilakukan oleh satu pihak atau beberapa pihak untuk menciptakan situasi-kondisi yang menguntungkan mereka, sebelum mengadakan perundingan. 
9. Machiavellian Diplomacy

Diplomasi ini dilakukan berdasarkan pengertian “dihalalkan semua cara untuk mencapai tujuan”

10. Gunboat Diplomacy

Gunboat diplomacy adalah propaganda dengan menunjukkan kekuatan militer dengan tujuan mengintimidasi atau mempengaruhi negara lain dalam pengambilan keputusan. Diplomasi ini menggunakan ancaman dan pengiriman kapal perang.

11. Humanitarian diplomacy

Adalah diplomasi dengan kerjasama antar bangsa dalam rangka Perserikatan Bangsa-Bangsa atau tidak, untuk memberi bantuan kemanusiaan kepada bangsa yang terkena musibah bencana alam, korban perang, para pengungsi dll

12. Pingpong Diplomacy

Diplomasi Ping-pong (bahasa Tionghoa : 乒乓外交 Pīngpāng wàijiāo) merujuk kepada pertukaran pemain tenis meja (ping-pong) antara Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok (RRT) pada awal 1970an. Diplomasi pingpong pertama terjadi pada tahun 1971 ketika pertandingan seorang pemain pingpong Tiongkok dengan pemain pingpong AS berujung pada keputusan Tiongkok mengunjang tim tenis meja AS untuk melakukan pertandingan persahabatan. Diplomasi ini menggunakan jalan pendekatan yang dilakukan sebelum pembukaan diplomatik sebenarnya terjadi


13. Appeasement

Appeasement, adalah sebuah usaha diplomatik yang dilakukan oleh sebuah negara untuk menghindari konflik

14. Soft power,

Sering disebut juga hearts and minds diplomacy, adalah diplomasi dengan mengandalkan adanya hubungan baik (antar negara), karena suatu negara sangat dihormati dan dihargai (baik karena kekuatan ataupun keuangan)

15. Pertemuan Diplomatik

Sering disebut juga dengan diplomatic encounter. Diplomasi ini bertujuan untuk memandang suatu perundingan yang telah terjadi dalam konteks sejarah yang lebih luas


16. Diplomasi kebudayaan


Merupakan suatu kegiatan yang bertujuan untuk memperkenalkan bangsa melalui kebudayaan tradisionalnya.





sumber referensi :


Rumintang, Lusiana.Bekerja Sebagai DIPLOMAT.esensi. Jakarta: 2009
sumber referensi lainnya

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

Hukum Internasional : Pengertian Konsep Exhaustion of Local Remedies

Fiksi Hukum

Alasan Menjadikan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia sebagai Saat Lahirnya Tata Hukum Indonesia

Hukum Internasional : Pembubaran Organisasi Internasional